Beranda Quotes H. M. Subhan Salim, S.Pd.I., M.Hum – Zuhud dan Kedisiplinan Finansial dalam...

H. M. Subhan Salim, S.Pd.I., M.Hum – Zuhud dan Kedisiplinan Finansial dalam Kehidupan Seorang Muslim

21
0

H. M. Subhan Salim, S.Pd.I., M.Hum
Ketua Bid. Pendidikan dan Kaderisasi MUI Kota Jakarta Pusat – Kepala MTsN 10
Jakarta

Zuhud dan Kedisiplinan Finansial dalam Kehidupan Seorang Muslim

Jama’ah shalat Jumat yang dirahmati Allah,
Pada masa modern ini, kemandirian finansial menjadi keinginan hampir setiap orang.
Namun, banyak dari kita terjebak dalam gaya hidup konsumtif, boros, serta kurang
mampu mengatur keuangan. Akibatnya, penghasilan yang diperoleh sering kali tidak
mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Sebagian orang memahami zuhud sebagai sikap meninggalkan urusan dunia
sepenuhnya, hidup miskin, dan menjauh dari harta. Padahal, makna zuhud bukanlah
menjauhi kepemilikan materi, melainkan tidak menjadikan harta sebagai sandaran
hidup. Zuhud berarti mengendalikan hati agar tidak terikat pada dunia, meskipun kita
memilikinya, dan tetap menjadikan orientasi utama pada kehidupan akhirat. Allah Swt
berfirman dalam surat Al-Qashash ayat 77 :

Artinya: “Dan, carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (pahala)
negeri akhirat, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia. Berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan.” (Qs. Al-Qashash: 77)

Jama’ah yang dimuliakan Allah,
Ayat tersebut mengajarkan agar kita selalu beribadah dan mencari pahala untuk bekal
akhirat. Namun pada saat yang sama, Allah juga memerintahkan agar kita tidak
meninggalkan urusan dunia, yaitu bekerja, mencari nafkah, serta memenuhi
kebutuhan hidup. Harta yang diperoleh dari usaha yang halal dapat menjadi sarana
untuk beramal salih.
Dengan demikian, seorang Muslim dituntut untuk bersikap zuhud, yaitu tidak
menggantungkan hidup sepenuhnya pada urusan duniawi. Harta tetap dicari dan
dimanfaatkan, tetapi diarahkan untuk kebaikan dan sebagai jalan meraih keridaan
Allah Swt.

Jama’ah yang dirahmati Allah,
Menjelang penutup khutbah ini, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk
menghindari gaya hidup boros sehingga kita bisa lebih mandiri secara finansial:

  1. Mengatur keuangan dengan bijaksana.
    Setelah memperoleh pendapatan, kita perlu mengelola harta dengan
    perencanaan yang baik, mengendalikan pengeluaran, menabung, dan
    berinvestasi. Cara ini akan membantu mengurangi pemborosan dan menjaga
    kestabilan keuangan.
  2. Menjadikan harta sebagai sarana ibadah dan amal sosial.
    Ketika harta diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah, seseorang akan lebih
    berhati-hati dalam membelanjakannya. Ia akan menghindari pengeluaran yang
    tidak perlu, apalagi yang mengarah pada kemaksiatan.
    Sebagai penutup, menerapkan sikap zuhud di era sekarang dapat menjadi solusi
    untuk menghindari pemborosan dan perilaku konsumtif. Zuhud tidak berarti hidup
    miskin atau menjauh dari dunia, tetapi hidup secara sederhana, hemat, dan
    menempatkan akhirat sebagai prioritas utama sehingga dapat mencapai kemandirian
    finansial.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini