Beranda Quotes Cahaya Kasih dalam Rumah Tangga

Cahaya Kasih dalam Rumah Tangga

39
0

Di dalam rumah tangga kami, yang dihiasi dengan cinta dan kasih sayang, terdapat tiga jiwa yang saling terhubung. Istriku, seorang bidan yang bijak dan penyayang, yang selalu memberikan perhatian dan kelembutan kepada anak kami. Anak kami, seorang bocah berusia empat tahun, penuh energi dan semangat, yang selalu menghiasi hari-hari dengan tawa dan celotehnya yang menggemaskan.

Namun, di balik kebahagiaan itu, terselip pula ujian dan tantangan. Ketika istriku lelah dengan tugas dan tanggung jawabnya, anak kami merajuk, menuntut perhatian yang lebih. Dan ketika kelelahan merayapi tubuh istriku, suaranya meninggi, membuat anak kami semakin rewel. Lingkaran kecil dari ekspresi cinta yang kadang terlihat sebagai kekacauan.

Sebagai suami dan ayah, aku hanya tersenyum dalam hati. Karena aku tahu, di balik semua ini, ada kasih sayang yang terungkap dalam cara yang berbeda. Aku memahami bahwa kelelahan istriku adalah tanda cintanya, pengorbanannya untuk keluarga kami. Aku juga mengerti bahwa kerewelan anakku adalah caranya meminta kasih yang tak bertepi.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an:

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.” (QS. Ar-Rum: 21)

Dan Rasulullah SAW bersabda:

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah yang paling baik kepada keluargaku.” (HR. Tirmidzi)

Dalam rumah tangga kami, aku belajar bahwa kesabaran adalah kunci. Bahwa pengertian lebih kuat daripada kemarahan, dan bahwa cinta tidak selalu harus diungkapkan dengan kata-kata yang indah, tetapi juga dengan sikap yang penuh ketulusan.

Sebagaimana firman Allah SWT:

“Dan bersabarlah kamu, karena sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal: 46)

Dan Rasulullah SAW bersabda:

“Kesabaran adalah cahaya yang menerangi hati dan jiwa.” (HR. Muslim)

Aku tahu bahwa rumah tangga ini adalah amanah. Bahwa di dalamnya, setiap dari kami memiliki peran yang sama pentingnya. Saling melengkapi, saling menguatkan, dan saling mencintai dalam keikhlasan.

Sebagaimana firman Allah SWT:

“Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, Kami akan memasukkan mereka ke dalam golongan orang-orang yang saleh.” (QS. An-Nisa’: 69)

Dari perjalanan ini, aku mengambil hikmah:

  1. Kesabaran dan pengertian adalah kunci rumah tangga yang harmonis.
  2. Kasih sayang memiliki banyak bahasa, dan setiap orang mengekspresikannya dengan cara yang berbeda.
  3. Setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan, dan rumah tangga yang sakinah adalah tentang memahami dan menerima perbedaan itu.
  4. Rumah tangga yang diberkahi adalah rumah yang dibangun atas dasar cinta, kesabaran, dan saling menghargai.

Dan dalam setiap langkah, aku selalu berdoa agar rumah ini senantiasa menjadi tempat yang penuh keberkahan, di mana cinta terus tumbuh, dan kebersamaan semakin erat dalam naungan rahmat-Nya.

Doa dan Harapan untuk Masa Depan

Ya Allah, Engkau yang Maha Pengasih dan Penyayang, limpahkanlah keberkahan dan ketenangan dalam rumah tangga kami. Jadikanlah aku suami yang sholeh, yang penuh kesabaran dan kasih sayang dalam membimbing keluargaku menuju jalan-Mu.

Ya Allah, kuatkanlah istriku dalam setiap langkahnya, jadikan ia wanita yang selalu tabah dan penuh kelembutan. Berikanlah kesehatan dan keteguhan hati agar ia dapat menjalani tugasnya sebagai istri, ibu, dan seorang tenaga kesehatan yang berbakti.

Ya Allah, anugerahkanlah anak kami akhlak yang mulia, hati yang lembut, dan kecerdasan yang bermanfaat bagi umat. Jadikan ia anak yang sholeh, yang kelak menjadi penyejuk hati kami dan penerang jalan kebaikan.

Ya Allah, bimbinglah kami untuk selalu mengutamakan cinta dan pengertian dalam rumah tangga ini. Jauhkanlah kami dari godaan dan kesulitan yang dapat memecah belah kebersamaan kami.

Ya Allah, jadikan rumah tangga kami sakinah, mawaddah, dan rahmah, hingga kami dapat berkumpul kembali dalam surga-Mu kelak. Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.

~Ibnu Rifai~ 27 Maret 2025

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini