Beranda Quotes Amil Holidi – Menjaga Kerukunan dan Persatuan Umat

Amil Holidi – Menjaga Kerukunan dan Persatuan Umat

44
0

🕌 Oleh Amil Holidi Desa Jayamulya

Khutbah Pertama

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah ﷻ dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa yang diwujudkan dalam ketaatan total kepada perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, baik dalam keadaan sembunyi maupun terang-terangan. Hanya dengan takwa, kita akan selamat di dunia dan akhirat.

Jama’ah Jumat yang dimuliakan Allah,

Salah satu nikmat terbesar yang Allah anugerahkan kepada kita adalah nikmat persatuan. Dalam sebuah ayat yang agung, Allah ﷻ mengingatkan:

📖 “Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai…”
(QS. Ali ‘Imran: 103)

Allah memerintahkan kita untuk bersatu di atas agama-Nya, di atas kalimat tauhid, dan menjauhi segala bentuk perpecahan. Karena perpecahan adalah pintu masuknya kelemahan, permusuhan, bahkan kehancuran.

Imam Al-Qurthubi berkata dalam tafsirnya:
“Perpecahan adalah pangkal kehancuran, sedangkan persatuan adalah asas kekuatan dan kemenangan.”

Ma’asyiral muslimin,

Kita hidup dalam masyarakat yang beragam. Berbeda suku, budaya, madzhab, bahkan mungkin pandangan politik. Namun ingatlah bahwa keberagaman bukanlah alasan untuk bermusuhan. Justru Allah menciptakan kita berbeda agar kita belajar saling mengenal, memahami, dan saling menghormati.

📖 “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal…”
(QS. Al-Hujurat: 13)

Bukan agar kamu saling membenci. Bukan pula agar kamu saling menghina. Yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa, bukan yang paling banyak pengikutnya, hartanya, atau keras suaranya.


Rasulullah ﷺ bersabda:

“Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta, kasih sayang, dan empati mereka adalah seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh ikut merasakan sakit dengan susah tidur dan demam.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Maka, mengapa kita membiarkan lidah kita menyakiti saudara seiman? Mengapa jari kita di media sosial tak berhenti memecah ukhuwah? Mengapa hati kita mudah marah, tapi sulit memaafkan?

Sudah saatnya kita bertanya kepada diri sendiri:

Apakah aku menjadi bagian dari solusi persatuan, atau bagian dari perpecahan umat?


Khutbah Kedua

Allahu Akbar, Allahu Akbar.

Ma’asyiral muslimin, rahimakumullah,

Mari kita kembali mengingat firman Allah yang seharusnya menjadi pegangan setiap mukmin:

📖 “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.”
(QS. Al-Hujurat: 10)

Persaudaraan dalam Islam bukanlah pilihan, tapi kewajiban. Maka jangan rusak ukhuwah hanya karena perbedaan pendapat yang sepele. Jangan musuhi saudara karena perbedaan yang tidak menyentuh pokok agama.

Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:

“Pendapatku benar, namun bisa jadi salah. Dan pendapat orang lain salah, namun bisa jadi benar.”

Betapa lapangnya hati para ulama kita dahulu. Meski berbeda pendapat, mereka saling menghormati, dan ukhuwah tetap terjaga.


Ma’asyiral muslimin,

Mari kita renungi beberapa hal untuk muhasabah pribadi:

  1. Sudahkah aku menjaga lisanku agar tidak menyakiti saudara seiman?
  2. Sudahkah aku menjadi penengah dalam konflik, bukan penghasut?
  3. Apakah aku mudah memaafkan, atau justru menyimpan dendam dalam hati?
  4. Apakah aku mengajak orang pada persatuan atau justru menyebar kebencian?

Penutup:

Mari kita pelihara ukhuwah Islamiyah. Jangan biarkan syaitan masuk di antara kita. Jangan biarkan ego memecah ukhuwah. Jadilah bagian dari pejuang persatuan, bukan pendukung perpecahan.

📖 “Dan janganlah kamu berselisih, yang menyebabkan kamu menjadi lemah dan hilang kekuatanmu…”
(QS. Al-Anfal: 46)

Semoga Allah menyatukan hati kita dalam iman dan kebaikan.


Doa Penutup Khutbah

اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ…

(Ya Allah, satukanlah hati kami, damaikanlah hubungan di antara kami, tunjukilah kami jalan keselamatan, dan selamatkan kami dari kegelapan menuju cahaya…)

عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى…

[…hingga akhir penutup khutbah dan doa untuk kaum muslimin]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini