Beranda Tutorial Pengurus NU Desa Jayamulya Gelar Lailatul Ijtima: Menguatkan Ukhuwah dan Semangat Kebangsaan

Pengurus NU Desa Jayamulya Gelar Lailatul Ijtima: Menguatkan Ukhuwah dan Semangat Kebangsaan

62
0
Pengurus NU Desa Jayamulya Gelar Lailatul Ijtima: Menguatkan Ukhuwah dan Semangat Kebangsaan
Pengurus NU Desa Jayamulya Gelar Lailatul Ijtima: Menguatkan Ukhuwah dan Semangat Kebangsaan

Jayamulya, 31 Mei 2025 — Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan menumbuhkan kembali semangat ke-NU-an serta kebangsaan, Pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Ranting Desa Jayamulya menggelar kegiatan rutin Lailatul Ijtima pada Sabtu malam, 31 Mei 2025. Acara diselenggarakan di kediaman KH. Mochamad Subhan, S.Pd.I., M.Hum, yang berlokasi di Perumahan Grandvista Blok F5 Nomor 12.

KH. Mochamad Subhan sendiri dikenal sebagai tokoh berpengaruh dalam bidang keagamaan dan pendidikan. Beliau menjabat sebagai Kepala MTsN 10 Jakarta Barat, Wakil Ketua Bidang MUI Jakarta Barat, Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Jakarta Barat, serta penggerak aktif NU di Desa Jayamulya.


Rangkaian Acara

  1. Pembacaan Maulid/Hadroh – Ust. Ridwan
  2. Pembukaan – Ust. Dedi Susilo
  3. Tawasul – Ust. Abah Epul Saepulloh, S.Pd.I
  4. Menyanyikan Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya” dan “Yalal Wathon”
  5. Sambutan Sohibul Bait – KH. Mochamad Subhan
  6. Sambutan NU Ranting – Rais Syuriah Yai Amil Seman
  7. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an – Ust. Hidayat (Khatib Syuriah)
  8. Tausiah Ke-NU-an – Ust. Ridwan
  9. Doa Penutup – Ust. Abah Sopyan (Imam Besar Masjid Ar-Rayyan GVC)
  10. Ramah Tamah: Makan Bersama & Foto Bersama

Tokoh dan Masyarakat yang Hadir

Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting lingkungan setempat, antara lain:

  • Bapak RT Jaja
  • Bapak RW Rosyid
  • Ketua DKM Masjid Ar-Rayyan, Ust. Wagiman
  • Imam Besar Masjid Ar-Rayyan, Abah Sopyan
  • Serta masyarakat lingkungan Perumahan Grandvista dan sekitarnya yang hadir dengan antusias.

Makna dan Harapan

Dalam sambutannya, KH. Subhan menegaskan bahwa kegiatan seperti Lailatul Ijtima bukan hanya sekadar ajang berkumpul, tetapi juga merupakan media penguatan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah, peneguhan ukhuwah Islamiyah, serta sarana merawat dan menjaga NKRI dari tingkat akar rumput.

Ust. Ridwan dalam tausiahnya mengingatkan pentingnya melestarikan tradisi keagamaan khas NU sebagai benteng dari paham-paham yang mengancam persatuan. Ia menyampaikan bahwa menjaga agama dan negara adalah dua kewajiban yang berjalan seiring dan tidak dapat dipisahkan.


Kegiatan diakhiri dengan doa bersama dan ramah tamah. Suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan terasa kuat, menandai bahwa NU tetap hadir dan hidup di tengah masyarakat sebagai penjaga moral, spiritual, dan kebangsaan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini